Dengan Nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang
1. Malapetaka yang tiba-tiba!
2. Apakah malalpetaka yang tiba-tiba itu?
3. Dan apa yang akan membuat engkau mengerti apa malapetaka yang tiba-tiba itu?
4. Pada hari di mana manusia akan seperti ngengat yang penuh bertebaran,
5. Dan gunung-gunung akan (berterbangan) seperti bulu domba yang disisir.
فَأَمَّا
مَن ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ
6. Adapun orang yang timbangan amal baiknya berat,
7. Ia akan menjalani kehidupan yang menyenangkan.
وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ
8. Adapun orang yang timbangan amal baiknya ringan,
فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ
9. Tempat tinggalnya adalah jurang yang paling dalam.
10. Dan apa yang membuat engkau tahu apa itu?
11. (Itu adalah) api panas yang berkobar.
Semakin banyak petunjuk dan azab yang diberikan Allah pada manusia,, apakah kita semakin mengambil iktibar darinya atau kita hanya melihatnya dengan mata yang tidak pernah ingin melihat hikmah disebaliknya.. Semakin ramai yang kembali leka. Kembali mengejar cinta dunia yang hanya dipandang indah dari luaran tetapi dalamannya penuh dengan duri yang mungkin boleh melukakan diri. Berkata tentang cinta, ana kembali berfikir,, apakah kita kini telah menjadi yang terbaik untuk mendapatkan yang terbaik? Apakah sudah cukup segala yang kita punya untuk mendapatkan si dia yang cukup sempurna?.
At-toyyibat lit-toyyibin.
Wanita yang baik untuk lelaki yang baik, begitulah sebaliknya.
Wanita itu indah,, terlampau indah,, mungkin kerna itu ianya menjadi impian setiap muslimin.. Dan lelaki itu hebat, mungkin kerana itu ianya menjadi idaman setiap muslimat.. Tetapi kenapa kita tak pernah ingin mengimpikan Dia yang Maha Indah, Dia yang Maha Hebat? Mengapa disaat susah kita kembali kepadaNya,, disaat senang, kita kembali ketawa bersama orang lain tanpa sujud syukur penuh keinsafan kepadaNya. Mengapa kita biarkan cinta kita yang seharusnya diserahkan hanya pada yang hak, kita beri kepada yang belum pasti menjadi milik diri kita yang khilaf?
Mungkin Allah ingin kita sedar, Tsunami itu bukanlah bencana,, tetapi ianya satu peringatan bagi ummat terakhir ini yang semakin alpa, leka dengan kehidupan dunia yang sementara. Mengejar harta, cinta dunia, pangkat malahan mungkin mengejar gelaran.. Mungkin Tsunami itu membawa rasa Cinta Allah pada kita, Ummat Muhammad, sebagai tanda bahawa Allah tidak ingin kita terus menerus lupa akan janjiNya bahawa Hari Kebangkitan itu akan tiba.. Kembali berfikir apakah cinta kita pada manusia biasa hari ini yang belum halal itu membolehkan kita untuk menjejakkan kaki di Firdausinya kelak? Apakah kita tahu Allah itu lebih mencintai kita?? Jika tidak,, pasti Dia sudah mendatangkan Tsunami yang amat besar hingga lenyaplah sekelian makhluk di Bumi ini. Bahkan mungkin saat itu,, kita hanya mampu menangisi segala dosa yang kita pernah lakukan dan seterusnya menantikan azab Allah yang amat memedihkan..Wallua'lam
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya Malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” [At-Tahrim 6]
Dari Nu`man Bin Basyir ra: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda : “Sesungguhnya seringan-ringan siksaan siksaan penghuni Neraka pada hari Qiamat ialah seseorang yang diletakkan di bawah dua telapak kakinya dua bara api neraka sehingga mendidih otak yang ada di kepalanya.(dari sebab panasnya kedua bara api neraka tersebut) Dia mengira bahawa tidak ada orang lain yang lebih dashyat siksaan daripadanya, padahal dialah orang yang paling ringan siksaannya”. (Hadis Riwayat Bukhari & Muslim).
No comments:
Post a Comment