Saturday, April 14, 2012

Lupa akan janji dirimu??

Bismillah..
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..

Alhamdulillah, masih diberi kesempatan untuk menulis. Segala puji buat Maha Penyayang itu. Allahuakbar! Alhamdulillah, beberapa hari ini adalah hari yang cukup bermakna buat diri ana. Dapat memeluk tubuh yang telah melahirkan diri ini ke Bumi yang indah ini. Mata ingin menjatuhkan air mata, tapi andai itu dapat membuatkan si ibu risau, maka diri ini memilih untuk menahan segalanya. Terima kasih Mak untuk segalanya..

Barakallahu lakuma buat sahabat-sahabat di Gombak, mahupun di Petaling Jaya yang telah mengikat ikatan yang sah bersama 'imam' pilihan kalian. Sahabat kalian ini mengirimkan doa buat semuanya. " Ya Allah, rahmatilah mereka. Biarlah pernikahan mereka itu adalah ibadah dan pendorong buat mereka untuk lebih mencintaiMu. "



Indahnya sebuah ikatan, tapi lebih indah rasa kasih Allah pada hambaNya. Allah, Allah, Allah! Ketika ana menonton sebuah 'movie' petang tadi, ana tertarik dengan serangkap kata yang diperkatakan, 

" Kasih Allah terhadap hambaNya ibarat langit yang tidak bertepi "

Kasihnya Allah pada hambaNya hinggakan pahala yang diberikan berganda-ganda dan bukan mudah untuk mendapat dosa. Bukankah apabila kita ingin melakukan kebaikan, dan kita hanya berniat untuk melakukannya, itu sudah memberikan kita satu pahala, dan bukankah jika kita ingin melakukan kejahatan atau maksiat, dan kita hanya berniat tetapi tidak melakukannya, kita masih belum mendapat sebarang dosa? 
Cintanya Allah pada hambaNya hingga adanya Syurga untuk menempatkan para hambaNya yang taat kepadaNya, mematuhi perintahNya. Mengapa mesti ada Neraka jika Allah cinta akan hambaNya? Mungkin neraka itu tempat pembalasan, tapi bukankah dengan adanya Neraka, ia mendorong kita untuk lebih banyak beramal agar kita tidak ditempatkan di Neraka Jahannam kelak. Nauzubillah!

Tetapi kini, kita melihat ummat Islam itu sendiri semakin parah. Kenapa ana berani berkata begitu? Apa hujah ana? Ana rasa cukup sekadar kita melihat ummat Islam di negara kita sendiri. Apakah semakin baik atau semakin parah? Jawapannya biarlah kita menjawabnya sendiri..
Satu ketika dulu, sebelum kita dilahirkan di muka Bumi ini kita pernah berjanji dengan Pencipta kita, Allah SWT. Maka, pada malam ini, andai ditakdirkan sahabat-sahabat terbaca 'post' ini, ayuh kita sama-sama kembali mengimbau kata-kata kita tika berjanji dihadapanNya dahulu,,

" Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan,  "Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini."
~Surah Al-A'raf ; 172~

Kita bukanlah insan yang tidak pernah melakukan kesilapan. Mungkin tanpa sedar, kita melakukan sesuatu yang dilarang olehNya. Ana masih ingat, ketika ana dan sahabat di dalam kuliah, salah seorang teman ana ditanya oleh sahabat yang lain, ' Bagaimana caranya untuk memohon ampun jika kita sudah melakukan dosa besar? ' TAUBAT NASUHA! Itulah jawapannya. Bukankah saat untuk mati itu tidak diketahui oleh sesiapa termasuklah diri kita? Maka apakah layak untuk kita menangguh-nangguh kan taubat?

" Bertaubatlah kamu di waktu muda atas dosa-dosamu, kerna mati itu bukannya semata di usia tua! "



Kasih, cinta, dan pengampunan Allah itu tidak ada titik noktahnya. Rasa cinta itu juga membuatkan kita kini merasa pelbagai nikmat kesenangan. Tetapi kini, kesenangan itu membuatkan kita semakin menjauh daripadaNya, menyebabkan kita semakin kurang menangisi dosa-dosa yang telah kita lakukan. Apakah kini kita semakin mencintai dunia? Apakah kita semakin lupa akan HARI PEMBALASAN!! Ya Rabbi, jangan Kau jauhkan kami dari rasa cintamu, jangan Kau biarkan kami leka di landasan yang bukan jalan yang Engkau redhai. Penuhkan hati kami dengan rasa cinta padaMu, bukan sekadar mencintai manusia hingga mengenepikanMu.. Maafkan kami Ya Allah!

Tuhan dulu pernah aku menagih simpati
Kepada manusia yang alpa jua buta
Lalu terheretlah aku dilorong gelisah
Luka hati yang berdarah kini jadi parah

Semalam sudah sampai kepenghujungnya
Kisah seribu duka ku harap sudah berlalu
Tak ingin lagi kuulangi kembali
Gerak dosa yang menhiris hati

Tuhan dosa itu menggunung
Tapi rahmat-Mu melangit luas
Harga selautan syukurku
Hanyalah setitis nikmat-Mu di bumi

Tuhan walau taubat sering kumungkir
Namun pengampunan-Mu tak pernah bertepi
Bila selangkah kurapat pada-Mu
Seribu langkah Kau rapat padaku

~Lidah Yang Berkata Lebih Dekat Dengan Telinganya, dan Dekatlah ia Dengan Hatinya.. ~    




No comments:

Lupa akan janji dirimu??

Bismillah..
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..

Alhamdulillah, masih diberi kesempatan untuk menulis. Segala puji buat Maha Penyayang itu. Allahuakbar! Alhamdulillah, beberapa hari ini adalah hari yang cukup bermakna buat diri ana. Dapat memeluk tubuh yang telah melahirkan diri ini ke Bumi yang indah ini. Mata ingin menjatuhkan air mata, tapi andai itu dapat membuatkan si ibu risau, maka diri ini memilih untuk menahan segalanya. Terima kasih Mak untuk segalanya..

Barakallahu lakuma buat sahabat-sahabat di Gombak, mahupun di Petaling Jaya yang telah mengikat ikatan yang sah bersama 'imam' pilihan kalian. Sahabat kalian ini mengirimkan doa buat semuanya. " Ya Allah, rahmatilah mereka. Biarlah pernikahan mereka itu adalah ibadah dan pendorong buat mereka untuk lebih mencintaiMu. "



Indahnya sebuah ikatan, tapi lebih indah rasa kasih Allah pada hambaNya. Allah, Allah, Allah! Ketika ana menonton sebuah 'movie' petang tadi, ana tertarik dengan serangkap kata yang diperkatakan, 

" Kasih Allah terhadap hambaNya ibarat langit yang tidak bertepi "

Kasihnya Allah pada hambaNya hinggakan pahala yang diberikan berganda-ganda dan bukan mudah untuk mendapat dosa. Bukankah apabila kita ingin melakukan kebaikan, dan kita hanya berniat untuk melakukannya, itu sudah memberikan kita satu pahala, dan bukankah jika kita ingin melakukan kejahatan atau maksiat, dan kita hanya berniat tetapi tidak melakukannya, kita masih belum mendapat sebarang dosa? 
Cintanya Allah pada hambaNya hingga adanya Syurga untuk menempatkan para hambaNya yang taat kepadaNya, mematuhi perintahNya. Mengapa mesti ada Neraka jika Allah cinta akan hambaNya? Mungkin neraka itu tempat pembalasan, tapi bukankah dengan adanya Neraka, ia mendorong kita untuk lebih banyak beramal agar kita tidak ditempatkan di Neraka Jahannam kelak. Nauzubillah!

Tetapi kini, kita melihat ummat Islam itu sendiri semakin parah. Kenapa ana berani berkata begitu? Apa hujah ana? Ana rasa cukup sekadar kita melihat ummat Islam di negara kita sendiri. Apakah semakin baik atau semakin parah? Jawapannya biarlah kita menjawabnya sendiri..
Satu ketika dulu, sebelum kita dilahirkan di muka Bumi ini kita pernah berjanji dengan Pencipta kita, Allah SWT. Maka, pada malam ini, andai ditakdirkan sahabat-sahabat terbaca 'post' ini, ayuh kita sama-sama kembali mengimbau kata-kata kita tika berjanji dihadapanNya dahulu,,

" Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan,  "Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini."
~Surah Al-A'raf ; 172~

Kita bukanlah insan yang tidak pernah melakukan kesilapan. Mungkin tanpa sedar, kita melakukan sesuatu yang dilarang olehNya. Ana masih ingat, ketika ana dan sahabat di dalam kuliah, salah seorang teman ana ditanya oleh sahabat yang lain, ' Bagaimana caranya untuk memohon ampun jika kita sudah melakukan dosa besar? ' TAUBAT NASUHA! Itulah jawapannya. Bukankah saat untuk mati itu tidak diketahui oleh sesiapa termasuklah diri kita? Maka apakah layak untuk kita menangguh-nangguh kan taubat?

" Bertaubatlah kamu di waktu muda atas dosa-dosamu, kerna mati itu bukannya semata di usia tua! "



Kasih, cinta, dan pengampunan Allah itu tidak ada titik noktahnya. Rasa cinta itu juga membuatkan kita kini merasa pelbagai nikmat kesenangan. Tetapi kini, kesenangan itu membuatkan kita semakin menjauh daripadaNya, menyebabkan kita semakin kurang menangisi dosa-dosa yang telah kita lakukan. Apakah kini kita semakin mencintai dunia? Apakah kita semakin lupa akan HARI PEMBALASAN!! Ya Rabbi, jangan Kau jauhkan kami dari rasa cintamu, jangan Kau biarkan kami leka di landasan yang bukan jalan yang Engkau redhai. Penuhkan hati kami dengan rasa cinta padaMu, bukan sekadar mencintai manusia hingga mengenepikanMu.. Maafkan kami Ya Allah!

Tuhan dulu pernah aku menagih simpati
Kepada manusia yang alpa jua buta
Lalu terheretlah aku dilorong gelisah
Luka hati yang berdarah kini jadi parah

Semalam sudah sampai kepenghujungnya
Kisah seribu duka ku harap sudah berlalu
Tak ingin lagi kuulangi kembali
Gerak dosa yang menhiris hati

Tuhan dosa itu menggunung
Tapi rahmat-Mu melangit luas
Harga selautan syukurku
Hanyalah setitis nikmat-Mu di bumi

Tuhan walau taubat sering kumungkir
Namun pengampunan-Mu tak pernah bertepi
Bila selangkah kurapat pada-Mu
Seribu langkah Kau rapat padaku

~Lidah Yang Berkata Lebih Dekat Dengan Telinganya, dan Dekatlah ia Dengan Hatinya.. ~    




No comments: